Teori Perubahan Sikap

Disusun Oleh :
Nanda Ristu Eka Putra (201423063)
Nur Fiqiah (201423035)
Rasta Rahma Dewi (201423091)


Definisi Perubahan Sikap
Sikap dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti “perbuatan, perilaku, atau gerak”, sedangkan dalam kamus Psikologi oleh Chaplin, diungkapkan bahwa “Sikap” berarti “Satu predisposisi atau kecenderungan yang relative stabil dan berlangsung terus-menerus untuk bertingkah laku atau untuk mereaksi dengan satu cara tertentu terhadap pribadi lain, objek, lembaga, atau persoalan tertentu”. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa definisi perubahan sikap yaitu “Peralihan atau pergeseran kecenderungan untuk bertingkah laku terhadap suatu objek karena adanya suatu perubahan dari lingkungannya”.

Teori Perubahan Sikap menurut Ahli
Menurut Carl Hovland, teori perubahan sikap ( attitude change theory ) memberikan penjelasan bagaimana sikap seseorang terbentuk dan bagaimana sikap seseorang itu dapat berubah melalui proses komunikasi dan bagaimana sikap itu dapat mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang.
Dalam teori perubahan sikap ( attitude change theory ) menyatakan bahwa seseorang akan mengalami proses ketidaknyamanan di dalam dirinya  bila dihadapkan pada sesuatu yang baru yang bertentangan dengan keyakinannya. Sehingga membutuhkan waktu untuk menganalisa sehingga sampai pada sebuah keyakinan untuk mengambilnya atau tidak sesuai dengan tabiatnya.
Dalam upaya mengurangi ketidaknyamanan tersebut, seseorang secara otomatis akan melakukan tiga proses selektif yaitu:
1. Penerimaan Informasi Selektif
Merupakan proses dimana orang hanya akan menerima informasi yang sesuai dengan sikap atau kepercayaan yang sudah dimilikinya.
2. Ingatan Selektif
Ingatan selektif mengasumsikan orang tidak mudah lupa atau sangat mengingat pesan yang sesuai dengan sikap atau kepercayaan yang sudah dimiliknya.
3. Persepsi Selektif
Orang akan memberikan interpretasinya terhadap setiap pesan yang diterimanya sesuai dengan sikap atau kepercayaan yang sudah dimilikinya.




Faktor – Faktor yang memperngaruhi Perubahan Sikap
Perubahan sikap akan ditentukan oleh dua faktor, yaitu : 
1. Faktor internal (individu itu sendiri), yaitu cara individu dalam menanggapi dunia luarnya dengan selektif sehingga tidak semua yang datang akan diterima atau ditolak. 
2. Faktor eksternal, yaitu keadaan-keadaan yang ada di luar individu yang merupakan stimulus untuk membentuk atau mengubah sikap. 

Contoh Kasus yang berkaitan dengan Teori Perubahan Sikap 
Pada era modern ini kemajuan teknologi tidak bisa dibendung lagi, teknologi telah memberikan banyak manfaat dikalangan masyarakat khususnya dalam bidang transportasi saat ini. Teknologi telah melahirkan transportasi modern yang cepat mengubah kebiasaan seseorang, dari yang awalnya menggunakan transportasi konvensional hingga sekarang banyak yang berubah menggunakan transportasi online. Hal ini banyak memicu pro dan kontra dalam bisnis transportasi, banyak perusahaan taksi konvensional yang krisis atau malah ada juga yang gulung tikar, contohnya PT. Blue Bird Tbk dan PT  Express Transindo Utama Tbk yang mengalami krisis ekonomi. Banyak pengguna transportasi beralih menggunakan taksi online dikarenakan tarif lebih murah dan sangat memanjakan penumpang. Hal ini jelas mengubah pemikiran orang untuk lebih menggunakan transportasi online.
Laporan keuangan dua perusahaan taksi konvensional terbesar di Indonesia yaitu Blue Bird dan Express tidak menggembirakan di tahun 2016. Salah satu penyebabnya adalah karena keberadaan taksi online. 
Hingga kuartal III 2016, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mencatatkan laba periode berjalan turun 42,30 persen menjadi Rp 360,86 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 625,42 miliar. 
Pendapatan perseroan juga turun 9,06 persen menjadi Rp 3,64 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,03 triliun.
Kinerja perseroan tersebut merosot dipicu dari laba pelepasan aset tetap turun menjadi Rp 22,17 miliar dari Rp 69,75 miliar. Perseroan juga alami penurunan pendapatan bunga menjadi Rp 5,4 miliar.
Pendapatan lain-lain turun menjadi Rp 27,02 miliar dari Rp 37,85 miliar. Laba per saham dasar yang didistribusikan ke pemilik entitas induk menjadi 144 hingga dari periode sama tahun sebelumnya 250.
Total liabilitas perseroan turun menjadi Rp 2,76 triliun pada 30 September 2016 dari periode 31 Desember 2015 sebesar Rp 2,82 triliun. Aset perseroan naik menjadi Rp 7,28 triliun. Perseroan kantongi kas sekitar Rp 337,99 miliar.
Sementara itu, hal yang sama juga terlihat pada kinerja keuangan PT Express Transindo Tbk (TAXI). Express harus mencatatkan rugi hingga kuartal III 2016 sebesar Rp 81,80 miliar dari periode sama sebelumnya untung Rp 11,07 miliar.
Pendapatan perseroan turun 28,94 persen menjadi Rp 512,57 miliar. Beban langsung perseroan turun menjadi Rp 395,80 miliar. Laba bruto pun turun 50 persen menjadi Rp 116,77 miliar. Laba usaha merosot 71,35 persen menjadi Rp 46,29 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 161,63 miliar.
Perseroan alami rugi pendapatan lain-lain sekitar Rp 1,58 miliar dari sebelumnya untung Rp 2,76 miliar. Perseroan juga alami rugi selisih kurs Rp 1,66 juta dari sebelumnya untung Rp 1,39 juta. Laba per saham alami rugi Rp 38,16.
Total liabilitas perseroan turun menjadi Rp 1,87 triliun pada 30 September 2016 dari periode 31 Desember 2015 Rp 1,96 triliun. Namun, perseroan memiliki utang obligasi mencapai Rp 992 miliar. Aset perseroan mencapai Rp 2,71 triliun. PT Express Transindo Utama Tbk kantongi kas Rp 14,78 miliar pada 30 September 2016.
Analis First Asia Capital, David Sutyanto mengungkapkan anjloknya laporan keuangan kedua perusahaan taksi konvensional tersebut adalah karena keberadaan taksi online. 
"Jadi jelas kalau dilihat dari korelasinya sangat jelas sekali, taksi online baik secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap taksi konvensional ini," ungkap David kepada kumparan (kumparan.com), Selasa (20/3).
Tidak hanya itu, keberadaan taksi online juga ikut mempengaruhi perusahaan taksi konvensional dengan skala yang lebih kecil. Taksi online muncul dengan menawarkan hal baru yang belum ada di taksi konvensional, teknologi.
"Jangankan dua yang besar yaitu TAXI dan Blue Bird, taksi-taksi yang lain juga sangat sulit sekali menahan gempuran taksi online ini. Mereka tutup atau mereka mengalihkan bisnisnya menjadi partner dari taksi online tersebut. Ini adalah first strike serbuan teknologi bagaimana perubahan orang bertransportasi menaiki taksinya," jelasnya. 



Komentar

  1. adakah catatan sumber dari buku/jurnal mana teori pembentukan sikap itu didapatkan?
    terimakasih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. social pshchology, versi 9 pearson kak bantu menjawab

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer